Senin, 24 Agustus 2009

Gratis! Cicip Windows 7 Selama 120 Hari

Seperti para pedahulunya, OS "gres" keluaran Microsoft ini, yaitu Windows 7 juga menyediakan durasi 120 hari untuk masa uji coba gratis tanpa kode/password untuk aktivasi. Meskipun umumnya Microsoft menyediakan batas waktu sampai 30 hari bagi pengguna untuk meng-copy OS tersebut, namun demikian sedikit yang mengetahui "rahasia" kalau OS Microsoft ini dapat digunakan ulang atau "reset" sampai tiga kali.
Hingga kemarin, surat kabar Windows Secrets memublikasikan instruksi yang menyajikan langkah demi langkah penggunaan satu baris perintah yang berfungsi untuk menambah 90 hari dengan 30 hari masa tenggang yang sudah disediakan oleh Windows.
Microsoft juga memungkinkan pengguna untuk menginstal dan menjalankan versi Windows 7 sampai 30 hari tanpa melibatkan key aktivasi, yaitu 25 karakter string alphanumeric untuk membuktikan salinan yang sah.
Nah, selama 30 hari masa tenggang itulah, Windows 7 akan tetap beroperasi--selama OS sudah diaktifkan. Namun, selama masa tenggang itu biasanya akan sering muncul pesan-pesan di layar monitor. Sebagai contoh, pop-up akan meminta pengguna untuk mengaktifkan 1 kali setiap harinya. Peringatan itu akan muncul juga di hari ke-28 dan ke-29, pop-up akan tampil setiap empat jam sekali. Nah, pada hari ke-30, pop-up malah akan muncul setiap 1 jam sekali.
Jadi, jelas dengan kemampuan "reset" hingga tiga kali ditambah masa tenggang 30 hari, maka total seluruhnya adalah tersedia 120 hari bagi pengguna untuk mencicipi Windows 7. (Indah PM/PCWorld)

Peluncuran PCI Express 3.0 Ditunda

PCI SIG telah menunda perilisan spesifikasi PCI Express 3.0 hingga kuartal 2 2010. Dengan ini maka semua produk yang menggunakan ini akan ditunda pengirimannya hingga tahun 2011.

Menurut PC Magazine, PCI Express 3.0 ini tidak mungkin dirilis tahun ini tetapi setahun setelah spesifikasinya dirilis sekitar tahun 2010. Ak Yanes, Presiden dari SIG mengatakan bahwa penundaan ini disebabkan karena masih adanya masalah pada kompatibilitas dengan PCI Standard sebelumnya seperti PCI-Express 1.0 dan PCI Express 2.0.

Menurutnya PCI-Express 3.0 sangat kapabilitas tetapi masih membutuhkan kompatibel dengan PCI sebelumnya dan ini memakan waktu yang lama lebih dari yang diperkirakan. Banyak anggota dari group ini yang bahagia dengan penundaan ini.

Dasi USB dengan Kamera Mata-mata

Thanko, produsen spesialis produk-produk USB, kali ini menawarkan sebuah dasi yang dilengkapi dengan sebuah kamera mini yang hampir sama sekali tidak terlihat. Dan dasi USB ini juga disertakan dengan sebuah remote control kecil.





Anda membutuhkan Windows XP atau Vista untuk dapat menggunakannya. Kameranya memiliki internal memory sebesar 4GB, yang cukup untuk menyimpan video dengan durasi sampai 4 jam (dalam bentuk file avi dengan resolusi 352 x 288 pixel). Thanko mengklaim bahwa pengguna dapat merekam video secara terus menerus selama 7 sampai 30 menit. Dan baterainya membutuhkan waktu 2 jam untuk diisi. Di Jepang dasi ini diberikan harga sebesar 130US$. (CrunchGear)

Speaker Masa Depan, Tipis dan Fleksibel

UniversitasWarwick di Inggris Raya memperkenalkan teknologi loudspeaker terbaru yang sangat tipis dengan ketebalan kurang dari seperempat milimeter sehingga jika ditempel di dinding, maka bisa menyatu seperti halnya sebuah wallpaper. Selain tipis speaker ini juga fleksibel, insinyur dari Warwick mengatakan kalau speaker ini dapat disembunyikan dengan rapi di langit-langit atau interior mobil yang permukaannya tidak rata sekalipun.
Karena itu perangkat ini dinamakan FFL (Flat Flexible Loudspeaker)
Lewat perusahaan Warwick Audio Technologies yang sudah berdiri sejak 2001 dikembangkanlah speaker
tertipis di dunia ini. Salah satu insinyurnya mengatakan bahwa loudspeaker tipis ini sangat ideal untuk dipakai pada ruang publik, karena perangkat ini menyediakan gelombang suara dua dimensi, dimana proyeksi suara yang dihasilkan lebih panjang dibandingkan dengan suara dari speaker konvensional. Sehingga suara yang dihasilkan dari speaker ini menjadi lebih jelas terdengar walaupun ditempatkan di lokasi yang ramai sekalipun.

Cara speaker bekerja ini adalah dengan mengubah sinyal elektrik ke dalam bentuk suara. Biasanya sinyal itu digunakan untuk menghasilkan berbagai medan magnet yang mana akan   menggetarkan sebuah kerucut mekanik sehingga bisa menghasilkan suara. Teknologi yang menyusun FFL adalah material-material konduktor dan isolator yang tipis, kemudian dalaam pengembangannya menghasilkan sebuah lapisan yang flsksibel. Ketika lapisan ini aktif akibat dipicu oleh sinyal elektrik, lapisan tersebut akan bergetar dan menghasilkan suara. Level tekanan suara berkisar antara 80-105dB. Daya yang digunakan sangat kecil jika dibandingkan dengan speaker lainnya yang rakus daya. Speaker masa depan ini dipastikan akan memiliki harga yang terjangkau, karena berupa lapisan tipis sehingga proses pembuatannya lebih mudah dan cepat.




Sampai saat ini perusahaan Warwick Audio Technologies sedang melakukan negosiasi dengan beberapa perusahaan rekanan (OEM) dan direncanakan produk akan dijual pertama kali ke publik pada tahun ini. Sasaran penggunaan dari speaker FFL ini adalah untuk diaplikasikan pada daerah sekitar transportasi
publik (terminal, stasiun, dll), otomotif, pendidikan, TI, multimedia, arsitektur dan dunia kesehatan.
Teknologi yang sangat menarik bukan? Jadi, jangan kaget jika suatu saat Anda
mendengar suara-suara dari sebuah poster/ papan iklan yang ditempel di
dinding.

Sony ingin Mengalahkan Microsoft Dengan Sistem Motion-Sensing Terbaru


Ketika Microsoft mengumumkan kamera motion-sensing, Project Natal, pada press conference di E3, ini menjadi titik balik bahwa pengembang alat software untuk alat yang diumumkan akan dirilis dalam waktu dekat. Kemudian, dalam interview dengan GameSpot, kepala Microsoft Game Studios, Phil Spencer mengumumkan bahwa alat ini telah dipresentasikan kepada 2 dari sekian banyak pengembang game terbaik--Epic Games (Gears of War 2) dan Bungie Studios (Halo 3:ODST)--yang sedang melakukan uji coba dengan teknologi ini.

Ketika Sony menunjukkan sistem motion-sensing--bedasarkan Playstation Eye, dengan sinar infra merah, dan stik nirkabel--ini merupakan fase awal dari pengembangan. Saat itu juga, Lionhead Studios milik Microsoft telah membuat sebuah program interaktif mood-sensing bernama Milo, Sony memiliki alat yang lebih primitif (tapi tetap mengesankan) di mana objek dimanipulasi dan musuh dihabisi dengan senjata virtual.

Sekarang, usaha Sony untuk mengembangkan sistem motion-sensing akan lebih sulit. Berbicara kepada GameSpot, wakil senior presiden marketing Sony Computer Entertainment America (SCEA), Peter Dille memberitahukan teknologi yang pertama kali ditunjukkan untuk dipatenkan tahun lalu sudah berada di tangan pengembang.\

"Kami sudah sedikit melewati fase penelitian," dia berkata pada GameSpot. "Kami juga mengadakan pembicaraan dengan komunitas pihak ketiga. Alat ini juga sudah berada di pihak tersebut. Mereka mengerjakan hal teknis dan mereka sangat senang."

Nintendo Memikirkan Kesehatan Konsumen dengan Vitality Sensor

Dengan diumumkannya sebuah Vitality Sensor untuk Wii, sepertinya Nintendo sedang berusaha mencoba mendesain ulang semua hardware lamanya, mengikuti perkembangan jaman dan kebutuhan para konsumennya. Semua ini dikemukakan oleh Presiden Nintendo, Satoru Iwata.
Di bawah ini adalah 2 hardware terbaru milik Nintendo yang belum lama dirilis dan yang akan dirilis selama 3 tahun terakhir.
Sebagai buktinya, selama tiga tahun terakhir, Nintendo telah mengeluarkan 2 macam jenis konsol dengan up-grade yang mengikuti di tahun-tahun berikutnya.
"Dalam sejarah Nintendo, ada berbagai macam contoh," kata Iwata dalam interview. "Tapi ketika kami merilis sebuah hardware baru, hal yang paling penting adalah untuk mempertahankan atau menjaga momentum. Jika merilis hardware baru tidak menghasilkan apa-apa, maka..." Iwata berhenti.



Untuk hardware konsol berikutnya, Iwata mengetahui bahwa teknologi yang dikembangkan oleh Microsoft dan Sony dalam teknologi motion-sensing dapat mempengaruhi keputusan yang akan diambil. Contohnya, Iwata mengatakan bahwa Nintendo belum memutuskan terus mengembangkan Wii atau mencoba memperkenalkan konsol baru dengan desain yang fresh.



"Kami mempunyai potensi yang sangat bagus untuk membuat sebuah "blue ocean market" di mana orang dapat berpikir skeptis," kata Iwata. "Jadi, ketika kami menyadari bahwa orang lain telah masuk ke dalam pasar--ada dua hal yang dapat kami lakukan. Satu adalah mencoba mengintensifikasikan keadaan yang sudah ada. Yang lainnya adalah mencoba membuat pasar yang baru.

Kamis, 20 Agustus 2009

Hologram Yang Bisa Disentuh

Anda ingin merasakan sesnsasi sentuhan pada tampilan hologram? ya, tentu saja. Dan ini seperti apa yang dikembangkan oleh para ahli di Jepang baru-baru ini. Pasalnya para ilmuwan di Universitas Tokyo tersebut telah mengembangkan sebuah projector hologram yang mampu merender secara nyata objek 3 dimensi. Sistem ini terdiri dari sebuah perangkat tampilan hologram, 2 track Wii mote dan sebuah unit ultrasound feedback.

Seorang peneliti Takayuki Hoshi menerangkan secara abstrak, bahwa tampilan mengambang di Udara yang pernah disaksikan pada film-film fiksi beberapa dekade yang belakangan. Baru-baru ini hal tersebut menarik banyak perhatian sebagai teknologi yang menjanjikan di bidang dunia digitalisasi dan pertelevisian, serta banyak tipe tampilan hologram yang dimaksudkan dan dikembangkan sekarang ini. Ditambahkan pula, objek virtual yang terlihat dalam bentuk hologram merupakan suatu pengalaman yang luar biasa sehingga kemungkinan ada hasrat ingin meraih atau bahkan menyentuh objek virtual tersebut untuk merasakan sensasi dari sentuhan tangan secara langsung.

Berpijak dari hasrat tersebut, Hoshi pun menegaskan bahwa timnya telah sukses menambahkan fitur feeback ke tampilan image pada  3D free space. Meskipun sensasi tersebut butuh kontak dengan objek secara alamiah, keberadaan stimulator d udara menekan tampilan image hologram. Oleh karena itu beberapa jenis remote kontrol sensasi diperlukan. Hal tersebut memberikan tampilan yang tampak terlihat seperti asli. Ini menggunakan nonlinear phenomenom ultrasound (tekanan radiasi akustik). Ketika sebuah objek memasuki perambatan ultrasound, sebuah bidang tekanan menekan permukaan objek tersebut.

Menurut Hoshi sendiri, sistem ini mampu direfresh berdasarkan data digital dan bisa digunakan pada video game, CAD 3D dan aplikasi yang sejenis lainnya.